Pendahuluan
BudayaIndonesia.net Pada update kali ini kita akan membahas seni musik. Ini merupakan jenis seni yang paling banyak orang sukai di bumi. Seni musik yang juga sebagai budidaya seni, atau kanoni, menganggap memiliki nilai fonoestetik yang signifikan. Dalam kebanyakan kasus, ini menandakan pertimbangan teoritis dan struktural yang canggih atau warisan yang terdokumentasi. Istilah “serius” dan “berbudaya” sering menggunakan dalam konteks ini untuk membedakannya dengan sehari-hari yang umum, seperti folk dan populer, yang juga menyebut sebagai “musik vernakular” .
Klarifikasi Musik
Istilah “seni” sebagian besar menerapkan pada musik yang berasal dari tradisi klasik Barat dalam sastra Barat. Elitisme yang terkait dengan seni adalah salah satu komponen dari “segitiga aksiomatik” yang terdiri dari “populer”, ” folk”, dan “seni”, menurut ahli Philip Tagg. Ia menjelaskan bahwa, sehubungan dengan kriteria tertentu, masing-masing dari ketiganya dapat membedakan satu sama lain.  Â
Sejarah
Sepanjang sejarah populer, upaya terus-menerus telah melakukan untuk menetapkan legitimasinya sebagai ekspresi artistik dan bukan sekadar budaya populer.​ Akibatnya, beberapa genre yang dulunya tergolong “populer” kini mengklarifikasikan ulang menjadi seni atau klasik .
Tim Wall, seorang akademisi, menegaskan bahwa jazz memberikan ilustrasi paling menonjol tentang konflik antara wacana Afrika-Amerika, vernakular, artistik, dan Tin Pan Alley.
Sebagai konsekuensi dari kemajuan ini, jazz sering mengabaikan dalam sejarah populer, sebagian karena reformulasinya dalam wacana seni telah membuahkan hasil.
Musik progresif terkadang mengaitkan dengan sindiran terang-terangan terhadap elemen musik seni, yang dapat mengarah pada komodifikasi rock sebagai seni.
Musik klasik menunjukkan genre artistik peradaban Barat dan dibedakan dari tradisi populer dan folk di Barat. Barat klasik terkadang dibedakan dari seni non-Barat, mengingat istilah “klasik” juga dapat diterapkan pada klasik.
Tradisi tertulis tentang pengetahuan ini telah bertahan setidaknya sejak abad kesembilan. Lembur, ia telah berkembang menjadi sistem notasi yang canggih dan kumpulan literatur yang mendukung praktik analitis, kritis, historis, musikal dan filosofis.
Penutup
Musik memiliki peranan penting dalam kategorisasi genre. Istilah “seni” khususnya menggunakan untuk menyebut musik dari tradisi klasik Barat dan seringkali mengaitkan dengan budaya elit. Kategorisasi ini, bersama dengan musik “populer” dan “folk,” membentuk “segitiga aksiomatik” yang mengusulkan oleh ahli musik Philip Tagg. Tagg berpendapat bahwa ketiga genre ini dapat membedakan berdasarkan kriteria tertentu.