Pendahuluan
budayaindonesia.net – Ada yang tahu Tari Tradisional yang berasal dari daerah Suawesi Selatan? Sulawesi Selatan merupakan salah satu wilayah Yang ada diprovinsi Indonesia yang berada di Pulau Sulawesi, sama halnya dengan wilayah lainnya, Sulawesi Selatan merupakan wilayah yang memiliki kebudayaan yang berkembang, baik di kalangan masyarakatnya sendiri dan di luar daerah. mungkin Istilah Tari Kipas tidak asing lagi terngian di telinga kita, namun kita bisa sedikit kalangkabut kalau di tanya asal mula tari kipas itu sendiri. Masyarakat Gowa di Sulawesi Selatan mengembangkan tari tradisional Kipas Pakarena. Istilah “Pakarena” berasal dari bahasa setempat yang berarti “main”. Tari Kipas Pakarena telah menjadi salah satu ikon budaya Gowa dan Sulawesi Selatan. Dengan melestarikan Tari Kipas Pakarena, masyarakat Gowa berharap dapat menjaga warisan budaya mereka dan meneruskannya kepada generasi penerus.
Makna yang terkandung dalam Tari Kipas Pakarena
Tari Kipas Pakarena memancarkan makna mendalam melalui gerakannya yang anggun dan penuh filosofi.
Contoh makna Tari Kipas Pakarena:
1. Melambangkan Hubungan Langit dan Bumi: Gerakan tari Pakarena melambangkan keselarasan dan hubungan erat antara Boting Langi (langit) dengan Lino (bumi). Para penari memegang kipas sebagai perwujudan keseimbangan alam dan ungkapan rasa syukur atas limpahan rezeki dari Sang Pencipta. Para penari menggunakan kipas untuk melambangkan keselarasan antara langit dan bumi.
2. Lebih dari sekadar gerakan indah, Tarian Kipas Pakarena juga menceritakan kisah siklus hidup manusia, dari lahir hingga kembali kepada Sang Pencipta. Gerakannya yang dinamis dan variatif mencerminkan berbagai tahap kehidupan dengan segala suka dan dukanya, oleh karena itu setiap gerakannya penuh makna.
3. Menanamkan Nilai-Nilai Luhur: Pakarena menanamkan nilai-nilai luhur budaya Bugis seperti kebersamaan, kekeluargaan, kesopanan, dan penghargaan terhadap alam, oleh karena itu Sehingga Gerakannya yang terkoordinasi dengan baik menunjukkan kekompakan dan kerjasama antar penari.
4. Menampilkan Keanggunan dan Keindahan: Tari Pakarena terkenal dengan gerakannya yang anggun dan penuh estetika. Para penari dengan lemah lembut dan luwes mengikuti alunan musik tradisional yang merdu, sambil menggerakkan tubuh mereka dengan luwes, sehingga menciptakan tarian yang memancarkan pesona dan keindahan.
5. Memiliki Makna Spiritual: Tari ini memiliki makna spiritual yang mendalam bagi masyarakat Gowa, Sehingga Para penari percaya bahwa dengan menari Pakarena, mereka dapat menjalin hubungan dengan leluhur dan memohon perlindungan dari Sang Pencipta.
6. Lebih dari sekadar tarian estetika, Tarian Kipas Pakarena juga dimainkan sebagai Tari Ritual, Tari Penyambutan, dan Tari Hiburan: Selain makna simbolisnya, Tari Pakarena juga dijadikan sebagai:
- Tari ritual: Dahulu kala, Pakarena juga ditampilkan dalam ritual adat dan keagamaan sebagai bentuk rasa syukur dan penghormatan kepada leluhur dan dewa-dewi.
- Tari penyambutan: Tari ini juga ditampilkan untuk menyambut tamu-tamu kehormatan sebagai bentuk penghormatan dan keramahan masyarakat Bugis.
- Tari hiburan: Saat ini, para penari Pakarena mengubah tarian Pakarena menjadi tarian hiburan yang ditampilkan di berbagai acara budaya dan festival.
Contoh Tari Kipas Pakarena
Tradisi musik gondrong rinci mengiringi para penari dalam mempertunjukkan Tarian Kipas Pakarena. Sehingga Kelompok ini beranggotakan 7 orang pemain musik yang semuanya adalah kaum pria. Di samping kesamaannya dengan musik tradisional lainnya, iringan musik ini memiliki ciri khas yang membuatnya istimewa. Dan juga serta memainkannya yang unik menjadi pembeda sekaligus rangkaian khas budaya ini. Selain tugasnya mengiringi para penari dengan tabuhan gandrang dan tiupan seruling sebagai pengatur irama musik, anggota para pemain musik inipun harus memainkan alat musik sambil melakukan gerakan, terutama gerakan kepala. Pada Setiap hentakan dari tabuhan gandrang dari pengiring musik melambangkan watak lelaki Gowa yang keras. Di balik keindahan estetika Tarian Kipas Pakarena, terkandung nilai-nilai budaya yang mendalam yang tercermin dari sikap para penarinya.
Sejarah Tari Kipas Pakarena
Konon, tarian ini terinspirasi dari gerakan penghuni boting langi saat mengajar kehidupan di bumi. Lebih dari sekadar hiburan, Tari Pakarena merupakan wujud rasa syukur dan ungkapan nilai-nilai budaya Gowa. Lebih dari sekadar hiburan, Tarian Kipas Pakarena sering ditampilkan dalam acara adat dan mencerminkan identitas bangsa Indonesia. Pada tahun 2007, Tari Pakarena Gantarang mewakili Indonesia di Acara Jembatan Budaya Indonesia-Malaysia.
Penutup
Warisan Budaya Gowa yang Penuh Makna Tari Kipas Pakarena, dengan gerakan anggun dan maknanya yang mendalam, mencerminkan nilai-nilai luhur budaya Gowa. Lebih dari sekadar tarian, ini adalah pengingat akan kesetiaan, kesantunan, dan siklus kehidupan. Lestarikan warisan budaya ini dengan mempelajari dan mencintai Tari Kipas Pakarena.