Pendahuluan: Makanan Tradisional Maluku
Budaya Indonesia – Makanan tradisional Maluku memikat dengan keanekaragaman rasa dan bahan-bahan lokal yang khas. Setiap hidangan mencerminkan kekayaan budaya dan sejarah panjang yang ada di kepulauan ini. Berbagai masakan, mulai dari papeda yang terbuat dari sagu hingga ikan bakar dabu-dabu yang pedas, menggambarkan keterikatan masyarakat Maluku dengan alam sekitar. Rempah-rempah yang melimpah, seperti kunyit, jahe, dan pala, memberikan cita rasa yang kuat pada setiap sajian. Tidak hanya enak, makanan tradisional Maluku juga sarat dengan makna dan tradisi yang diwariskan turun temurun, menjadikannya bagian penting dari identitas daerah ini.
Berikut Beberapa Makanan Tradisional Maluku:
Papeda Sagu
Pedas adalah makanan asli Maluku yang pertama. Sagu digunakan untuk membuat papeda, yang memiliki tekstur kenyal mirip dengan gel atau lem putih dan transparan. Karena rasanya tidak terlalu enak, papeda cocok disajikan dengan ikan kuah kuning, yaitu ikan laut yang telah dibumbui dengan kunyit. Bersama dengan papeda, orang-orang sering makan sayuran yang terbuat dari daun muda melinjo, yang dikenal sebagai sayur ganemo.
Ikan Kuah Kuning
Ikan dalam sup kuning adalah hidangan klasik kedua dari Maluku. Hidangan ikan ini sering disajikan dengan papeda, hidangan berbasis sagu yang dimakan oleh orang-orang Maluku dan Papua setiap hari. Namun, Anda bisa makan ikan dalam sup kuning dengan nasi putih panas sebagai pengganti papeda.
Hidangan klasik Maluku adalah ikan dalam sup kuning, yang disajikan setiap hari. Seperti namanya “sup kuning” yang menyiratkan, hidangan ini memiliki warna kuning yang lezat. Rempah-rempah kunyit memberikan warna ini pada segala sesuatu.
Ikan Bakar Dabu-dabu Mentah
Ini adalah hidangan klasik Maluku yang ketiga. Ini adalah Ikan Bakar Dabu-Dabu Mentah. Hidangan tradisional ini sangat terkenal di kalangan masyarakat Indonesia. Orang-orang jatuh cinta padanya pada kali pertama mereka mencoba rasa asam dan pedasnya.
Saus cabai dabu-dabu di atas ikan panggang ini membuatnya terlihat sangat menggoda. Sebenarnya, “dabu-dabu” berarti saus cabai dalam bahasa Inggris. Oleh karena itu, “dabu-dabu mentah” berarti “saus cabai mentah.” Terkadang, dabu-dabu dituangkan di atas ikan yang telah dipanggang. Rasa ikan menjadi sangat unik tanpa menggunakan banyak rempah-rempah. Sebagian besar waktu, hanya digunakan garam halus dan air jeruk nipis untuk membumbui ikan.
Gohu Ikan
Gong Ikan adalah makanan asli Maluku yang keempat. Hidangan ini seperti sushi bagi masyarakat Maluku. Ya, karena gohu ikan adalah hidangan yang terbuat dari daging ikan mentah yang tidak perlu dimasak di atas api. Hidangan ini bisa langsung dimakan.
Goreng Ikan, yang terbuat dari tuna atau bonito mentah, juga dikenal sebagai sushi Ternate oleh beberapa orang. Juga sangat sederhana dan mudah untuk membuat hidangan ini. Tuna atau tuna sirip kuning pertama-tama dipotong dadu dan dibersihkan. Garam dan air jeruk nipis ditaburkan di atas kubus-kubus. Daun basil ditambahkan kemudian, dan potongan ikan dibiarkan diam sejenak.
Nasi Jaha
Ini adalah hidangan klasik kelima dari Maluku. Beras ketan dan santan kelapa adalah bahan utama dari hidangan ini. Keduanya ditempatkan bersama dalam sebuah batang bambu dan kemudian dimasak. Di masa lalu, daun pisang dibungkus di sekitar bagian dalam batang bambu untuk memudahkan pengambilan nasi jaha.
Nasi jaha rasanya enak karena rempah-rempah yang digunakan untuk membuatnya. Makanan ini biasanya mudah ditemukan saat ada pesta besar atau upacara resmi. Mempersiapkan nasi jaha tidaklah mudah. Karena perlu dimasak dengan lebih dari satu cara sebelum benar-benar matang.
Lalampa
Hidangan keenam dari Maluku disebut Lalampa. Sekilas, hidangan tradisional Maluku ini sangat mirip dengan lemper Jawa. Namun, ternyata lalampa dan lemper sama sekali tidak sama. Selain memiliki bahan-bahan yang berbeda, lalampa juga dipanggang alih-alih dikukus seperti lemper. Sebelum dipanggang, lalampa akan diolesi minyak nabati. Inilah yang membuat Lalampa menjadi unik. Selain itu, baunya lebih kuat dan lebih menembus.
Manisan Pala
Pala manisan adalah makanan asli ketujuh dari Maluku. Kepulauan Banda di Maluku adalah tempat asal tanaman pala, Myristica fragrans. Buah pala berbentuk oval, berdaging, dan memiliki bau yang sangat berbeda karena mengandung minyak esensial di dalamnya. Buah-buahan biasanya memiliki kulit dan daging yang terbuka untuk menunjukkan biji berwarna merah darah ketika sudah matang.
Aer Guraka
Ini adalah makanan klasik ketujuh dari Maluku. Atau, untuk lebih tepatnya, minuman klasik. Di Maluku, aer berarti “air” dan guraka berarti “jahe.” Minuman ini berasal dari daerah Halmahera di utara Maluku. Jahe, gula merah, dan potongan kenari digunakan untuk membuat aer guraka, sebuah minuman panas.
Penutup: Makanan Tradisional Maluku
Makanan khas Maluku menawarkan keanekaragaman cita rasa yang menggugah selera, mulai dari papeda sagu yang kenyal hingga ikan kuah kuning yang kaya rempah. Hidangan seperti ikan bakar dabu-dabu mentah dengan saus cabai segar, gohu ikan yang terbuat dari ikan mentah, serta nasi jaha yang dimasak dalam batang bambu, semuanya mencerminkan kekayaan tradisi kuliner daerah ini. Selain itu, lalampa, manisan pala, dan aer guraka menjadi pelengkap yang tak kalah menarik untuk dicoba. Dengan kombinasi bahan-bahan lokal yang unik dan cara pengolahan tradisional, setiap hidangan Maluku memberikan pengalaman kuliner yang autentik dan tak terlupakan.